Boarding School
Disusun oleh : Khotimah Taufik N.H, Tutut Amallia Utami, Aini
Atiqoh, Achmad Zabid
Pendidikan islam tidak hanya diartikan dengan
pendidikan yang terfokus pada pembelajaran keagamaan saja, akan tetapi secara
global. Boarding school lebih sering disebut dengan pesantren. Melihat perkembangan pondok pasantren yang
terus berbenah dan mempunyai peran penting di dunia pendidikan islam, akan
tetapi keadaan pesantren masih sangat memprihatinkan walaupun sudah diakui oleh
pemerintah namun pesantren masih dianak tirikan baik di bidang sarana maupun prasarana
serta pembiayaan.
Boarding
school adalah lembaga pendidikan keagamaan yang mempunyai
kekhasan tersendiri dan berbeda dengan lembaga pendidikan umum lainnya. Pondok
pasantren sangat unik baik dalam pendekatan pembelajaran maupun pandangan hidup
dan tataran nilai yang dianut, struktur pembagian kewenangan, semua aspek-aspek
kependidikan dan kemasyarakatan lainnya. Ada juga yang mengartikan pesantren adalah
suatu lembaga pendidikan Islam Indonesia yang bersifat “tradisional” untuk
mendalami ilmu tentang agama Islam dan mengamalkannya sebagai pedoman hidup
keseharian.
Peranan pondok pesantren dalam pelaksanaan
pengembangan masyarakat, tidak hanya
sebagai lembaga pendidikan dan keagamaan tetapi juga sebagai lembaga
pemberdayaan umat. Pondok pasantren dibangun atas dasar kepercayaan masyarakat
bahwa disini tempat yang tepat untuk menempa ahlak dan budi pekerti yang baik
sehingga pada masyarakat tertentu terdapat kecendrungan memberikan kepercayaan
pendidikan hanya kepada pondok pasantren.
Bagaimana
proses pembelajaran di boarding school ? Ada beberapa tipologi pesantren yaitu: a).
Pesantren Salafiah, salaf artinya lama atau tradisional yaitu pesantren yang tetap
mempertahankan pelajarannya dengan kitab-kitab klasik yang berbahasa arab tanpa
diberikan pengetahuan umum, b) Pesantren Khalafiah, khalaf artinya kemudian
atau belakang yaitu pesantren yang menerapkan sistem pengajaran klasikal,
memberikan ilmu umum dan ilmu agama, serta juga memberikan pendidikan
keterampilan. Pendidikan disini dilakukan dengan cara berkelanjutan, c)
Pasantren kombinasi yaitu pasantren yang berada di rentangan pasantren salafiah
dan khalafiah, d) Pesantren Kilat, yaitu pesantren yang berbentuk
semacam training dalam waktu relatif singkat, dan biasanya dilaksanakan pada
waktu libur sekolah, e) Pesantren terintegrasi, yaitu pesantren yang lebih
menekankan pada pendidikan vocasional atau kejuruan, sebagaimana balai latihan
kerja di Departemen Tenaga Kerja, dengan program yang terintegrasi. Hingga
sampai saat ini pesantren dengan berbagai macam bentuknya masih kita jumpai.
Kapan
anak mulai bisa belajar di boarding school ? Tidak
ada standar baku kapan anak masuk pesantren.Boleh sejak saat usia SD namun
tidak sedikit yang mengatakan lebih efektif saat usia SMP dan SMA.Karena
anak-anak dibawah usia 12 tahun masih mudah depresi menghadapi
lingkungkungannya.Pada usia 12 tahun anak harus lebih mendapat pelukan dari
orang tuanya.Maka disarankan pada orang tua untuk selalu memberikan pelukan
pada anak yang sedang mengalami masalah dan depresi.
Siapa
saja yang berperan penting dalam boarding school ? Sebuah lembaga
dapat dikatakan pondok pasantren apabila didalamnya terdapat paling sedikit
lima komponen yaitu kiyai, santri, pengajian, asrama dan masjid dengan segala
aktivitas pendidikan keagamaan dan kemasyarakatannya. Yang menjadi cikal bakal
berdirinya pondok pesantren adalah kiyai. Akan tetapi elemen yang ikut berperan
aktif demi kemajuan sebuah pesantren diantaranya kiyai, ustad dan santri. Kiyai adalah seorang tokoh agama,kemudian menjadi
pemimpin informal ditengah-tengah masyarakat atau suatu pondok pesantren. Ustad
adalah pengajar atau orang yang ahli dalam bidang. Santri adalah orang-orang
yang mendalami agama islam dengan sungguh-sungguh.
Mengapa
harus boarding school ? Pendidikan
islam melalui pesantren ini memiliki kaitan yang erat dengan pembinaan
kepribadian individual, dan menyingkap sejauh mana kedekatan ilmu pengetahuan
dengan agama. Hal ini dibuktikan dengan agama kita bahwasannya ilmu
pengetahuanlah yang mendasari ketetapan dan keputusan yang benar guna memuaskan
akal pikiran (ratio). Pesantren dari segi keilmuan dianggap mumpuni dan lebih
efektif serta efisien untuk mendidik santrinya, dikarenakan waktu yang
digunakan sebagian besar adalah untuk belajar dan belajar. Selain itu
kedisiplinan dan kemandirian anak juga diutamakan. Serta kebiasaan baik seperti
menghafal, kebersihan juga sangat diperhatikan.
Sebuah
tempat pendidikan tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan dalam proses,
sarana prasarana maupun tenaga pendidiknya. Kelebihan yang ada di Pesantren
salafi : lebih memperdalam ilmu
agama, bimbingan belajar 24 jam, melatih disiplin dan mandiri, terbiasa mudah
menghafal, menghargai kebersamaan dan lingkungan, lingkungan pergaulan terjaga.Kekurangan
pesantren salafi : tertinggal dalam perkembangan teknologi, banyak
kegiatan tetapi kurang waktu tidur, rentan dengan penyakit gatal dan
homoseksual, harus siap hidup sederhana, tidak bisa fashionable, tidak ada
privasi,lebih menekankan ilmu
fikih,tasawuf dan ilmu alat,kurangnya penekanan kepada aspek pentingnya membaca
dan menulis.Kelebihan pesantren modern diantaranya :lebih menguasai
dalam bahasa asing,semangat untuk membantu perkembangan pendidikan di indonesia
tidak hanya dalam pendidikan agama saja,memiliki macam-macam
ekstrakulikuler,dilatih untuk berorganisasi.Kekurangan pesantren modern adalah
: kurangnya takdim santri pada kyai,ketatnya peraturan membuat santri tidak
nyaman belajar,santri lebih kuat dalam belajar IPTEK.
Daftar pustaka
Dawan,
Ainurafiq & Ta’arif, Ahmad. 2004. Manajemen
Madrasah Berbasis Pesantren. Yogyakarta: Lista Friska Putra.
Al Jumbulati, Ali. .Perbandingan Pendidikan Islam.
Jakarta : Rineka Cipta
Departemen Agama RI Direktorat Jenderal
Kelembagaan Agama Islam. 2003. Pondok Pasantren dan Madrasa., Jakarta:
Departemen agama RI Direktora Jendral Kelembagaan Agama Islam.
#MAKALAH ILMU PENDIDIKAN :-)
Komentar
Posting Komentar